Rabu, 27 April 2011

Baduy kami datang

Sebenernya pas nulis ini gue dalam keadaan  sakit.. Panas dingin meriang, kepala puyeng, masuk angin.Tapi tenang gue masih terlihat ganteng qo..hahah. Padahal  udah beberapa kali mengujungi Baduy tapi untuk yang kali kesekian ini sepulang dari sanah gue langsung kaya ayam sayur rasanya capek banget, lelah tapi engga apa –apa karena semuanya udah kebayar dengan apa yang gue alami disana. pokonya sungguh berkesan.

Dan ini lah awal perjalanana gue. Hari itu kamis malam sekitar pukul 08:00 salah seorang sahabat ku Arfan berkunjung kerumah, yeah biasa mungkin karena ga ada kerjaan. Ketika ia sampai sembari kita ngopi-ngopi gue iseng-iseng ngajak dia ke baduy buat mengisi liburan esok, karena tepat kebetulan esok tanggal merah, tampa tedeng aling-aling ternyata neh anak excaited banget, ga pake pikir panjang langung aja, "Ok lar jadi aja gue ikut" celoteh Arfan, dan gue begong sesaat  "yang bener pan, kan berangkatnya besok pagi" sangga gue. Eh ternyata emang gila neh anak, dan gue pun langsung semangat.

Malem itu setelah kita berdua berembuk tetang kesiapan kita untuk pergi ke baduy, langsung kita menghubungi Yusuf. Ia adalah salah satu temen kita yang  menawar kan rencana kepergian ke baduy beberapa minggu sebelum nya dan ia pun langsung mersepon sangat baik. "Ok beneran jadi neh, kalo gitu besok kumpul di setasiun cilegon pukul 05:30 jangan telat soalnya ga ada kereta lagi kalo kita telat" begitulah coleteh si Yusuf pas gue menghubungi dia lewat telpon "pokonya jangan telat, soalnya kalo naek angkutan umum ongkos nya bisa mahal" Itu lah salah satu petuah yang di berikan oleh sodara Yusuf pada malam itu....

Setelah semuanya fix dari rencana kepergian sampai kita neleponin semua orang untuk meminjam camera  dan handy came sampai barang-barang bawaan. Tapi untuk urasan kita minjem camera kita gagal karena ternyata ga ada yang biasa di pejemin,mungkin karena waktunya terlalu mendadak juga, akhirnya Arfan pulang dan gue segera prepare ngepaking barang-barang untuk langsung menyusul si Arfan kerumahnya pada malem itu.

Setasiun keretar Pukul 05:30 gue dan Arfan udah nangkring dengan indah nya kaya orang mau mudik. Sambil menunggu kedatangan Yusuf akhirnya kita sarapan bubur dulu, setelah beberapa jam berlalu hingga jam 06:30 si Yusuf gak nongol-nongol juga, langsung dech di pikiran gue berseliweran kenangan pada malam itu, mengingat petuah-petuah neh anak "Pokonya jangan sampai telat, inget yah cz ga ada kereta lagi." Eh taunya malah neh anak yang telat. dasar kutu kuperet. Dan Pas si Yusuf datang kereta pun berangkat cuman benda berbarapa detik kaya di filem-filem gitu dech..hahahah dasarrrr nasib.


Sarapan bubur @stasiun kereta cilegon

Kalo ada pepata yang mengatakan "selalu ada hikmah di balik kejadian" gue rasa itu pepatah yang sangat tepat sekali, soalnya hikmah terbesar juga buat gue, karena dengan kita ketinggalan kereta, akhinya gue bisa leluasa mencari WC umum, karena sebenernya sedari awal menunggu kereta di setasiun sanah gue emang udah pengen buang air besar cuman ga bisa karena takut telat ketinggalan kereta..hahah. Setelah menunaikan tugas gue memnuhi panggilan alam akhirnya kita melanjutkan perjalanan, dengan menebeng mobil kantornya si Yusuf yang kebetulan memang mombil nya mau di bawa kerangkas karena ada keperluan, jadi kita bisa ikutan. Selamet dech jadi gratis ongkosnya

Sampai di setasiun rangkas kita segera berkumpul dengan beberapa teman yang memang sudah menunggu kita, kemudia melanjutkan membeli barang-barang Logistik dari beras, Ikan asin, sarden, miyak goreng dan beberapa keperluan laen nya untuk di bawa ke baduy, dan setelah semua siap, dari setasiun Rangkas kita melamjutkan perjalanan menggunakan PS 100 atau yang biasa di sebut Alep yaitu mobil yang ukuran nya 3/4.  Mungkin salah satu yang paling berkesan perjalanan ke baduy ini adalah bagi gue naek mobil Alep ini, karena kebetulan mobilnya penuh  gue dan Arfan dan beberapa orang yang tidak kebagian tempat duduk akhirnya kita naek di atas mobil Alep tersebut, pokonya serasa naek jet koster dech..hahah



Bergaya di atas Alep


Kaya lagi ntn di Bioskop..yah

Setelah satu setengah jam lebih di perjalanan akhirnya kita sampai di terminal Ciboleger, Yah dari sini lah kita akan mengawali perjalanan menuju Baduy dengan jalan kaki yang akan di tempuh sekitar 12 km. Tapi sebelum kita melanjutkan perjalanan kita istirahat sejenak sekalian melaksanakan sholat.

Hujan pun menyambut kedatangan di saat kita akan memulai perjalanan ke Baduy. Ok sampe sini gue perkenalkan dulu temen-temen yang berang kat ke baduy bersama gue, dan hampir semuanya adalah temen yang baru aja gue kenal saat di setasiun Rangkas dan nantinya akan menjadi teman seperjuangan dalam mengarungi perjalanan di Baduy ini *tsahhh mulai lebay*

Ok yang pertama Adalah : Yusuf yang menjadi Kepala suku kita selama perjalan di Baduy. Klo Yusuf gue udah kenal cz dia temen sma gue dulu. Kemudian Saiful dan Erwin mereka temen kampusnya Yusuf dulu, Gue dan Arfan baru kenal di setasiun. Kemudian  ada dua wanita yang masih berhubungan saudara yaitu Dwi dan Siska, Dwi adalah temen kampusnya Yusuf juga sedangkan Siska belum ada yang kenal satu pun kecuali Dwi saudaranya. dan yang terakhir adalah Arfan orang yang dari awal tulisan udah gue sebutkan dan  memang sahabat gue sejak sma. Dan kami semua total ada tujuh orang. Bisa di bilang kita satu sama lain hanya di hubungkan oleh hubungan perteman seorang Yusuf dan jadilah kita satu tim perjalan.

Maka ini lah tim ekspedisi Baduy kita : Yusuf, Saiful, Erwin, Dwi, Siska, Arfan, Gelar

Beranggkatttt...Tujuan pertama kita yaitu Gazebo yaitu daerah Baduy luar, susanan hujan deras dan berlumpur tak menyurutkan langkah kita mendaki tanjakan demi tanjakan yang sangat terjal dan berbatu, disisi kanan terhampar jurang yang lumayan dalam. Untuk awal pendakian bisa dibilang masih terasa biasa-biasa saja, karena kita juga satu sama lain baru saling mengenal dan belum terlalu akrab, jadi kita gak banyak ngobrol atau becanda, Tapi ada sedikit kesan menarik dengan salah satu dengan neh anak yaitu Siska entah dari awal memang niat tujuanya pengen ke Baduy apa engga, tapi yang pasti kalo di liat style dia, udah kaya pengen pergi ke Mall dengan bawaan tas jinjing dan pakaian serba berwarna pink, jadi lah ia bahan ledekan di awal perjalan kita.

Dari terminal Ciboleger menuju Gazebo [ baduy luar ] di tempuh kuarang lebih sekitar tiga sampai empat jam. semunya di tempuh dalam keadaan basah dan hujan. Tak lama setelah kita sampai di baduy luar, segera lah kita mencari tempat untuk di singgahi  beristirahat dan menginap.
Tapi kalo di pikir-pikir perjalanan menuju Baduy sebener nya bisa di persingkat dan ga perlu menghabisakan waktu berjam-jam, apalagi sampai berlelah-lelahan dan kepanasan di perjalanan. yah kalo itu di sana ada angkot..hahahah

Setelah kita sampai di Baduy luar, aktifitas yang kita lakukan cukup banyak juga, dari mulai kita menjemur baju, mandi di sungai dan ngopi-ngopi sambil maen poker. Pokonya aktifitas biasa tapi terasa istimewa. Apalagi di tambah aktifitas sakral kita. Yaitu nyari tempat buang air besar [ boker ] di sanah lumayan susah, karena jelas di daerah pedalaman yamg masih di penuhi rimbunan pohon dan hutan-hutan, yah jadi jangan pernah berharap ada kamar mandi yang di dalam nya ada fasilaitasi westafel, Jakuzi yang di isi dengan air hangat plus dengan aroma teraphy atau tempat mandi sauna, semuanya itu ga akan penah ada. Pada intinya kita semua ga akan menemukan kamar mandi jek. Jadi kalo terpaksa harus buang air besar juga salah satu solusinya cuman pergi ke sungai mencari tempat yang paling sepi. Tapi lebih di sarankan tengah malem, dijamin sepi dan aman buat buang air besar. [ boker bareng jin penunggu sungai baduy..hahah ]

Barunyampe, tp dah pada gila





Salah satu aktifitas kita di Baduy luar, jadi poweranger

Orang-orang norak


























Esok hari setelah kita sempet bermalam di Baduy luar, paginya kita segerah bersiap-siap kembali untuk melakukan perjalanan ke Baduy dalam. Namun sebelum kita berangkat, kita sarapan dulu dengan menu Mie instan + ikan asin + sarden + abon + nasi dan semunya itu di buatkan oleh pemilik rumah tersebut, jadi kita hanya membawa mentah nya, lalu kita memberikan nya kepada si pemilik rumah untuk di masak buat makan kita. Pokonya terasa Makyuzz dan mantap.
Usai sarapan dan berkemas- kemas, lalu kita melanjutkan petualangan menuju Baduy dalam. Kita berangkat sekitar jam 10:00 pagi. Saat kita meninggalkan pekampungan Baduy luar kita akan melewati sebuah jembatan yang terbuat dari bambu-bambu berwarna kuning yang hanya di eratkan dengan tali terbuat dari alam dan akar-akar pohon, dengan panjang jembatan sekitar sepuluh meter yang berada di atas aliran sungai dengan hamparan batu-batu yang lumayan banyak memenuhi bibir sungai.

Diperjalanan ke Baduy dalam, medan yang di tempuh lumayan berat di badingkan perjalan sebelumnya ketika menuju Baduy luar. Apalagi tanjakan-tanjakan yang di hadapi lumayan banyak dan licin. Untung saja ketika kita menempuh perjalan ke Baduy dalam cuaca cerah tidak hujan seperti di awal ketika kita baru mengijakan tanah Baduy, jadi di perjalanan kita kali ini sangat santai dan kita sangat menikmati setiap moment-momen yang ada.
Mungkin kita memang orang kota yang sangat norak hampir di setiap kesempatan yang ada kita habis kan untuk berfoto-foto. Dari lembah, bukit, jurang, hijau nya permadani alam , hingga bias cahaya matahari yang menghujam  dasar sungai adalah lancape indah yang tidak bisa kita abaikan begitu saja. Ah sunggu kagum mengingat hal itu semuanya napak Indah.
Amazing Ini adalah sebuah anugraha Yang Maha Kuasa berikan untuk kita, seolah Ia ingin berkata "Alam ini punyamu juga,  nikamati lah, maka jaga lah dan pelihara lah"


Menikmati pemandangan
Mata air

Untuk mencapi Baduy dalam lagi-lagi kita harus menempuh beberapa jembatan yang terbuat dari bambu. Sampai di jembatan kedua ini setelah melewati setengah perjalan menuju Baduy dalam, naluri norak kita mulai membucang kembali ketika melihat aliran air yang mengiringi sungai dengan derasnya. kita semua berseru sambil berlari ke bawah jembatan tersebut, tampa membuang-buang waktu lagi kita segera meletakan tas di pinggir sungai dan di mulai lah acara berenang kita di suangai tersebut. Sunggu sangat segar sekali rasanya, segenap  perasaan capek dan lelah pun memudar seketika. Setelah kegiatan kita bermain air usai, kita melanjutkan kembali perjalanan yang sudah semakin dekat. Setelah kita berjalan melewati berbagai track tanjakan dengan berbagai tingkat kemiringan, akhitnya sampai  la kita di sebuah desa dengan jembtan gantung bambu sebagai pintu utama menuju desa tersebut. Yah ini lah tanah Baduy dalem, sebuah desa terpencil yang jauh dari sebuah peradaban modern.

Setelah kita sampai lalu kita segera begegas menuju rumah salah seorang penduduk Baduy dalem yang memang sudah di kenal. Yah salah satu teman kami yusuf telah mengenal nya jadi tampa pikir panjang lagi kita lang sung menuju rumah tersebut untuk segera beristirahat dan menginap.

Guys maap karena udah  terlalu panjang jadi sampai disini ceritanya akan di persingkat...heheh selain emang udah kepajangan cz  juga gue udah pusing nulis nya..hahah


Setelah kita menginap selama sehari semalam di Baduy dalam, esoknya sekitar jam 09:00 kita segera berkemas-kemas untuk segera pulang, sedikit ada perbedaan di jalur yang kita lewati saat pulang, karena kita tidak melalui jalan yang sebelumnya kita lalui saat kita datang, tapi kita memutar arah. Seperti biasa mau mengambil jalur manapun namanya daerah pegunungan yah kita tetap akan bertemu tanjakan-tanjakan. Setelah berjam-jam yang sangat melelah kan dan telah melewati berbagai rintangan tanjakan, turunan, lembah dan juga danau akhirnya kita sampai kembali di Termiana Ciboleger dengan rasa gembira. Ah akhirnya pulang juga.
.
Kalian tau guys saat kita pertama kali menginjakan kakai di Baduy itu, Hujan telah menyambut kedatangan kita dan di saat kita akan meninggal kan tanah Baduy itu pun Hujan kembali hadir menyapa kita, seolah ia merasa  haru dan bersedih akan kepergian kita..*tsahhhhh..


Tanah itu, air itu,  lembah itu, tanjakan itu, suangai itu..Baduy suatu saat  kami kembali..


Emakk.. kereta nya ngaret




Go home


Tibalah kita di terminal Rangkas...Manusia bertujuh kembali ke habitat nya...Ke timur dan ke barat, kereta itu berjalan dengan tujuan nya masing-masing....

Thnx to all..heheh

Ketemu di catatan petualangan gue berikut nya...wasalam..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar